5 Perancang Busana Muslimah Indonesia
Oleh: Imonika Hansputri (Kontributor uniknya.com)
[UNIKNYA.COM]: Fesyen busana muslimah di Indonesia semakin maju saja, apalagi sejak adanya Indonesia Islamic Fashion Fair
(IIFF) tahun 2010 lalu yang menggadang-gadang negeri ini sebagai Kiblat
Fesyen Muslim Dunia. Tidak hanya berhenti sampai di situ, di berbagai
ajang Fesyen seperti Jakarta Fashion Week (JWF), misalnya, karya-karya busana muslim semakin berjaya.
Negeri kita memang memiliki ragam budaya yang sangat mungkin dieksplorasi dalam bidang Fashion,
seperti tenun, kain songket, batik dan lain lain. Selain itu Indonesia
juga mempunyai potensi perancang busana muslimah yang talentanya sudah
tidak perlu diragukan lagi. Berikut ini uniknya.com merangkum lima
perancang busana muslimah berbakat asal Indonesia yang karyanya sudah
wara-wiri di berbagai peragaan busana baik di dalam maupun di luar
negeri:
1. Dian Pelangi
Rasanya pantas jika menyebut Dian
Pelangi sebagai perancang busana muslimah muda yang paling bersinar saat
ini. Karya-karyanya sudah melenggang di berbagai peragaan busana di
Australia, Kairo, Jordania, Malaysia, Singapura, London, dan masih
banyak lagi. Perannya dalam memajukan fesyen busana muslimah di dalam
negeri juga sangatlah besar. Bersama komunitas Hijabers
(hijabers.com), Ia mengajak muslimah Indonesia untuk berani
berpenampilan modis tetapi harus tetap sesuai dengan pakem Islami.
Walaupun sudah memulai karir di dunia fesyen sejak usia yang sangat
muda, momen debut Dian Pelangi yang sangat penting adalah pada JWF
2009 lalu. Dian tampil sebagai desainer junior pendatang baru yang
karyanya kemudian ternyata sangat disukai dan banyak diperbincangkan.
Ciri khas baju rancangan Dian Pelangi terletak pada motif jumputan
Palembang (tye dye) yang berwarna-warni sesuai dengan label ‘Pelangi’ yang diusungnya.
2. Nanida Jenahara Nasution
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,
begitulah istilah yang tepat bagi perancang busana muslimah muda pemilik
label Jenahara ini. Dibesarkan oleh seorang ibu yang merupakan
perancang busana senior, Ida Royani, sejak kecil Jehan memiliki akses
yang cukup luas ke dunia fesyen. Tetapi hal itu tidak lantas membuatnya
ingin menebeng nama besar orang tuanya. Ia mengaku walaupun sama-sama
perancang busana, Jehan dan ibunya memiliki selera yang berbeda. Ia
mengaku bahwa rancangannya lebih banyak yang bertema urban dan ready to wear sehingga
sangat cocok bagi muslimah-muslimah yang berjiwa muda. Kini selain
sibuk sebagai ibu dan perancang busana, Jehan juga didapuk sebagai ketua
perkumpulan muslimah muda Indonesia, Komunitas Hijabers.
3. Irna La Perle
Tampil anggun bagaikan ratu dalam momen
istimewanya adalah impian setiap wanita, tidak terkecuali para muslimah.
Irna Mutiara berusaha mewujudkan hal itu. Lewat label Irna La Perle,
Ia memperkenalkan busana pengantin muslimah yang modern tetapi tetap
anggun dan syar’i. Jika selama ini baju pengantin muslimah hanya sebatas
kebaya biasa yang ditambah kerudung, kini para calon pengantin muslimah
mempunyai pilihan yang berbeda. Gaun pengantin rancangan Irna mempunyai
ciri khas potongan yang tidak biasa dengan berbagai warna dan detail
yang cantik. Dengan merek internasional tetapi tetap mengusung konten
lokal, mutiara asal Bandung ini berharap karyanya bisa diterima dunia.
Kini gaun rancangan Irna bisa didapat di kedua butiknya yang bertempat
di Jalan Cisangkuy, Bandung dan juga daerah Kemang, Jakarta.
4. Iva Latifah
Iva latifah adalah satu dari sedikit
perancang busana muslimah senior di Indonesia. Menurut Iva, kini
perkembangan fesyen busana muslim di Indonesia sangat pesat, sangat jauh
bila dibandingkan dengan era 70-an dimana perempuan berbusana muslim
sangat jarang ditemui. Pada tahun 1994 Iva dan rekan-rekannya mendirikan
Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Jawa Barat, yang masih eksis
mengadakan berbagai kegiatan sampai saat ini. Iva sendiri lebih fokus
merancang busana muslim untuk kaum hawa karena menurutnya perempuan
memiliki lebih banyak aurat yang harus ditutup, sedangkan kaum laki-laki
auratnya lebih sedikit. Busana muslim rancangan Iva sangat kental
dengan nuansa Indonesia, tetapi tetap dibuat dengan potongan yang sophisticated.
Selain itu baju rancangannya juga selalu dibuat dalam kuantitas
terbatas sehingga menimbulkan kesan eksklusif di mata pembelinya.
5. Monika Jufry
Monika Jufry mulai terjun ke dunia
fesyen sekitar tahun 1998, setelah Ia menamatkan kuliah di Fakultas
Ekonomi Trisakti. Jika kebanyakan sarjana ekonomi memilih meniti karier
di perusahan-perusahaan besar atau di Bank, Monika Jufry banting setir
dengan melanjutkan sekolah di Sekolah Mode Susan Budiharjo. Ia memang
berasal dari keluarga yang akrab dengan dunia tata busana. Ibunya yang
bernama Gusmi Jufry adalah seorang perancang busana senior, dan kini
mereka berdua bekerja sama membesarkan label Sessa. Jika rancangan dari
label Sessa adalah baju-baju kasual yang siap pakai, lain lagi dengan
label busana pribadinya yang diberi nama sesuai namanya, Monika Jufry. Label Monika Jufry adalah merek busana muslimah eksklusif atau made by order.
Rancangannya banyak terinspirasi dari karya busana muslim modern yang
mengandung unsure etnik di dalamnya. Selain sudah mengelana ke berbagai
peragaan busana, hasil rancangannya juga pernah dipakai oleh Ibu Negara
Ani Yudhoyono pada acara Safari Ramadhan tahun 2008 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar